Efek Gerhana Matahari Cincin ke Bumi Menurut Sains

Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi pada 10 Juni pekan ini akan menyebabkan sejumlah efek di Bumi mulai air pasang hingga berpengaruh pada lapisan ionosfer yang bisa mengganggu telekomunikasi.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.

“Secara umum dampak yang terlihat adalah pasang air laut,” ujar Rahmat kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/6).

Rahmat mengatakan pasang air laut saat GMC akibat gravitasi Bulan dan Matahari yang maksimal saat gerhana.

Meski demikian, Rahmat menyebut efek pasang air laut pada suatu lokasi akibat GMC tergantung juga pada kondisi topografis pantai tersebut.

Ganggu telekomunikasi

Selain pasang surut ait laut, sebelumnya Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin mengatakan GMC bisa mengganggu frekuensi telekomunikasi yang menggunakan ionosfer.

Menurut Thomas, terganggunya aktivitas telekomunikasi karena kurangnya intensitas cahaya di bumi. Gerhana Matahari mempengaruhi lapisan ionosfer yang merupakan lapisan udara sekitar 100 kilometer lebih di atas permukaan bumi.

Ketika Gerhana, Thomas menyebut akan terjadi penurunan ionisasi pada lapisan tersebut. Lapisan ionosfer berperan untuk mempercepat frekuensi yang umum digunakan untuk jaringan komunikasi.

“Pengurangan intensitas cahaya selama fase gerhana matahari mungkin juga berpengaruh pada ionosfer selama beberapa saat,” ujarnya.

GMC ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.

GMC kali ini hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan maksimum terjadi pada pukul 17.43.05 WIB/ 18.43.05 WITA/ 19.43.05 WIT.

Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan GMC.