Churn rate adalah masalah yang pasti dihadapi oleh suatu perubahan atau bisnis, tetapi tidak boleh terabaikan begitu saja. Penting untuk mengetahui cara menghitung churn rate yang tepat agar tidak begitu merugikan bisnis.
Secara umum, churn rate merupakan presentase pengguna yang berhenti menggunakan suatu aplikasi. Hal ini tentu saja menjadi salah satu kerugian bagi sebuah bisnis, apalagi pelanggan punya tempat terpenting.
Setiap perusahaan sudah seharusnya tahu bahwa mengubah konsumen baru menjadi pelanggan tetap adalah hal yang terpenting. Apalagi bisa membantu meminimalisir terjadinya churn rate, agar lebih paham, simak penjelasan ini.
Apa Itu Pengertian dari Churn Rate?
Churn rate adalah persentase dari konsumen tetap yang tidak lagi menggunakan jasa atau produk dari sebuah bisnis. Tentu saja hal tersebut tidak boleh Anda abaikan begitu saja agar tidak membuat bisnis melemah.
Proses perhitungan churn rate juga cukup mudah, hanya perlu membagi jumlah pelanggan yang hilang dengan jumlah pelanggan baru. Sayangnya masih banyak yang belum paham dengan perhitungan churn rate.
Pentingnya Churn Rate bagi Bisnis
Seberapa pentingnya churn rate bagi bisnis? Sangat penting karena untuk memahami profitabilitas serta kesehatan bisnis secara menyeluruh. Apalagi churn rate menunjukkan jumlah pelanggan yang meninggalkan bisnis.
Tentu saja hal tersebut cukup merugikan, apalagi mendapatkan pelanggan baru jauh lebih sulit daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Jadi meminimalkan churn rate akan sangat membantu retensi.
Cara Menghitung Churn Rate
Sebelum menghitung churn rate, ada baiknya untuk memilih periode perhitungan apakah menggunakan bulanan, kuartalan, dan tahunan. Baru kemudian terapkan cara menghitung churn rate dengan cara berikut.
Churn Rate = (Jumlah Pelanggan yang Berhenti dalam Periode Tertentu / Total Pelanggan di Awal Periode) × 100.
Jika churn rate semakin kecil, maka semakin baik untuk suatu perusahaan atau bisnis. Hal ini karena pelanggan yang berhenti berlangganan semakin kecil menggunakan produk yang dipromosikan.
Ketika churn rate tinggi, bisa menjadi tanda masalah yang harus Anda atasi agar pelanggan tetap dalam dipertahankan. Sehingga perusahaan perlu terfokus untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Strategi Mempertahankan Konsumen untuk Mengurangi Churn Rate
Bukan hanya tahu cara menghitung churn rate, tetapi penting untuk tahu strategi mempertahankan konsumen. Mengingat mempertahankan konsumen tetap akan jauh lebih mudah daripada mencari konsumen baru.
1. Menetapkan Ekspektasi yang Realistis
Sejak awal pemilik bisnis perlu menetapkan ekspektasi yang realistis, jadi hindari membuat janji berlebihan. Janji yang berlebihan semakin menimbulkan banyak kerugian daripada manfaat jangka panjang bagi bisnis.
2. Kumpulkan Feedback dari Pelanggan
Strategi lainnya adalah mengumpulkan feedback dari pelanggan agar bisa menjaring lebih banyak pelanggan tetap. Mengingat survei kepuasan akan suatu produk atau layanan akan memperkuat perasaan positif pelanggan.
Cara menghitung churn rate bagi beberapa pemilik bisnis mungkin cukup sulit, oleh karena itu bisa menggunakan service BDD. Agensi digital marketing ini dapat membantu mengelola churn rate pada suatu bisnis.